Share |

Monday, January 10, 2011

DENDAM DAN SAKIT HATI

rasa sakit yang sulit sekali untuk di lupakan hanya ada satu di dunia ini, sakit hati.

beberapa waktu yang lalu, saya diajak untuk mengikuti kegiatan rohani di suatu daerah, dalam kegiatan yang disebut dengan penyeberangan arwah itu dilakukan dengan metode meditasi.

sebelum acara dimulai, semua arwah yang ingin diseberangkan melalui upacara itu di daftar terlebih dahulu, kemudian orang yang memimpin ritual membaca dan menanyakan terlebih dahulu kepada semua yang hadir apakah semuanya masih ada hubungan keluarga dan sudah tidak akan ditambahkan lagi, ternyata aa seseorang yang mengusulkan alm. anak saya, saya biarkan saja mereka mendaftarkan anak saya yang sudah meninggal.

saat acara dimulai harum kayu cendana yang dibakar memenuhi ruangan, hanya ada satu sumber sinar, yaitu sebatang lilin yang menyala. suasana menjadi hening tiada suara selain serangga malam yang sedang berkeliaran.

setelah sang pemimpin ritual memberikan tanda bahwa ritual sudah selesai, maka suasana berubah, penuh dengan kebisingan, dialog dan tanya jawab terus mengalir dari pemimpin ritual dengan mereka yang mendaftarkan arwah leluhurnya.

setelah beberapa saat, sang pemimpin ritual mengajukan usul agar arwah tersebut dimasukkan ke seorang medium untuk ditanyakan apa permasalahan yang dialami para arwah.

diantara semua arwah ada dua orang yang tidak bersedia untuk diseberangkan karena masih memiliki masalah dengan seseorang, setelah di masukkan ke dalam medium, ternyata beliau adalah arwah seorang perempuan, dan memiliki permasalahan dengan seorang laki-laki yang belum diketahui dengan siapa, namun ternyata laki-laki tersebut sudah meninggal dunia juga.

setelah arwah tersebut meninggalkan medium, kemudian semua yang ada dalam ruangan membicarakan bagaimana solusinya, ada yang mengatakan dengan mencari keturunan yang menjadi sumber dendam, ada pula yang mencari sumber permasalahan yang sebenarnya dengan banyak sekali argumen dan kemungkinan yang bisa dimasukkan.

saya dalam diam berkata pada diri sendiri, selama dendam masih ada, maka penderitaan tiada akhir, selama dalam hati masih memiliki dendam maka roda tumimbalahir tidak akan berhenti berputar, dan amarah adalah sumber dari dendam.

penderitaan yang kita alami, adalah hutang kita pada seseorang yang harus kita tebus pada kehidupan sekarang. jika kita membayar hutang itu dengan membuat hutang yang baru maka tidak akan ada habisnya waktu kita berputar-putar di dunia penuh derita ini.

semoga bermanfaat.

No comments:

Followers